Information Technology Infrastructure Library


Information Technology Infrastructure Library
Adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. ITIL menyediakan kerangka kerja bagi tata kelola TI, “membungkus layanan”, dan berfokus pada pengukuran terus-menerus serta perbaikan kualitas Layanan TI yang diberikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan.
Versi awal ITIL sebenarnya dikenal dengan sebutan GITIM (Government Information Technology Infrastructure Management). Secara konseptual ITIL dan GITIM sangat mirip, yaitu berfokus pada layanan dan delivery. Ide ini datang dari Peter Skinner dan John Stewart dan didasarkan pada ide mereka Information Technology Infrastructure Library (ITIL) bahwa pengeluaran untuk IT di pemerintahan terlalu tinggi dan bahwa metode untuk menetapkan proses praktek terbaik untuk manajemen layanan TI akan bermanfaat.
Framework ITIL memiliki beberapa tahapan yang sistematis. Tahapannya adalah sebagai berikut Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.
Beberapa manfaat ITIL berupa :
Ø  Peningkatan kepuasan pengguna dan pelanggan dengan layanan TI
Ø  Meningkatkan ketersediaan layanan, untuk meningkatkan keuntungan bisnis
Ø  Penghematan keuangan melalui pengurangan pengerjaan ulang, waktu yang hilang, dan peningkatan penggunaan manajemen sumber daya
Ø  Meningkatkan waktu terhadap pasar, sehingga produk dan jasa baru dapat diciptakan
Dibalik beberapa manfaat tersebut, ITIL juga mempunyai beberapa kekurangan. Diantaranya adalah :
Ø  Buku-buku ITIL sulit terjangkau bagi pengguna non komersial
Ø  ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tata kelola TI
Ø  Pelaksanaan pedoman dalam buku ITIL memerlukan pelatihan khusus dan biaya pelatihan atau sertifikasi ITIL terlalu tinggi


Berikut adalah penjelasan mengenai Lifecycle ITIL
A.    Service Strategy
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle. Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan
internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL

1.      Service design
Menyediakan pedoman untuk merancang dan pengembangan layanan dan proses manajemen layanan. Ini mencakup rancangan prinsip dan metode untuk mengkonversi strategi objektif ke portofolio dari layanan dan service assets. Cakupan service design tidak
sebatas pada layanan yang baru. Ini termasuk perubahan dan perbaikan - perbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan atau mengelola nilai pada pelanggan selama siklus dari layanan, layanan yang berkelanjutan, pencapaian tingkat layanan serta kesesuaian pada standarisasi dan regulasi.

a.      Service Catalog Management
Katalog Layanan menyediakan sumber informasi terpusat dari layanan TI yang diberikan kepada bisnis oleh organisasi penyedia layanan, memastikan area bisnis dapat terlihat secara akurat, gambaran yang konsisten dari layanan TI yang disediakan, detail dan status layanan tersebut.
b.      Service Level Management
Negosiasi SLM, persetujuan dan dokumentasi sewajarnya mengenai target layanan TI terhadap bisnis, dan kemudian melakukan monitor dan menghasilkan laporan atas penyediaan layanan kontra tingkat persetujuan layanan

c.       Supplier Management
Proses Manajemen Penyedia memastikan bahwa penyedia dan layanan yang mereka berikan dapat dikelola untuk mendukung target layanan TI dan ekspektasi bisnis.

d.      Availability Management
Tujuan Manajemen ketersediaan adalah meningkatkan ketersediaan
layanan TI dan dukungannya terhadap organisasi.

2.      Service Transition
Service transition menyediakan pedoman untuk pengembangan dan peningkatan kemampuan akan transisi dan perubahan layanan hingga operasional. Bagian ini memberikan pedoman bagaimana persyaratan - persyaratan service strategy dibukukan dalam service design yang secara efektif direalisasikan dalam service operation sambil mengawasi resiko kegagalan dan gangguan

a.      Evaluasi Perubahan (Change Management)
Tujuan dari proses ini adalah melakukan pengenalan pada layanan baru, ataupun memperkenalkan perubahan baru pada layanan yang telah berjalan.

b. Manajemen Asset dan Konfigurasi Layanan (Service Asset & Configuration Management)
Tujuan dari proses ini adalah menjaga hubungan konfigurasi dan asset yang dibutuhkan layanan TI

c.       Knowledge Management
Tujuan dari proses ini adalah mengumpulkan, menganalisa, menyimpan dan berbagi pengetahuan dan informasi organisasi yang terkait dengan layanan TI. Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan efisiensi

d.      Release & Deployment Management
Tujuan dari proses ini adalah merencanakan, menjadwalkan dan mengendalikan proses rilis layanan dengan menguji pada siklus layanan. Tujuannya adalah untuk memastikan integritas layanan tetap terjaga.

e.       Validasi & Pengujian Layanan (Service Validation)
Tujuan dari proses ini adalah memastikan layanan yang diberikan memenuhi harapan pelanggan sesuai target level yang disepakati dan memastikan bahwa oprasional TI mampu mendukung layanan tersebut.
3.      Service Operation
Bagian ini mencakup praktek dalam pengelolaan service operational, ini meliputi pedoman dalam mencapai efektifitas dan efisiensi dalam mengantarkan dan mendukung layanan untuk memastikan nilai pada pelanggan dan penyedia layanan. Pedoman juga menyediakan
bagaimana mengelola stabilitas dalam service operation yang memungkinkan perubahan dalam rancangan, cakupan dan tingkatan layanan.

a.      Problem Management
Mnalisis penyebab utama untuk menentukan dan menyelesaikan penyebab dari incident, pencegahan untuk mendeteksi dan mencegah incident atau problem di kemudian hari serta bagian dari proses known-error yang membuat diagnosa dan resolusi lebih cepat jika incident lebih lanjut terjadi.

b.      Event Management
Memantau semua event yang terjadi di seluruh infrastruktur TI, memantau operasi yang normal dan mendeteksi dan eskalasi kondisi yang tidak diinginkan

c.       Incident Management
Berkonsentrasi pada pemulihan atas penurunan atau gangguan layanan kepada pengguna secepat mungkin untuk meminimalkan dampak terhadap bisnis.

Komentar

Postingan Populer